#tantangangurusianaharike-141

Sejak pandemi covid-19 dan saya sering WFH, banyak hal yang saya lihat dan saya dengar di kampung tentang peristiwa atau perkembangan sosial ekonomi di kampung saya. Hal itu tidak pernah saya lihat dan dengar pada waktu sebelum pandemi melanda, karena pagi pukul 06.00 saya sudah berangkat kantor, kembali ke rumah pukul 17.00 sudah lelah, tepar dan langsung "angslep" di kamar dan tidak keluar dari kamar kecuali ada tamu dan makan malam bersama keluarga. Jadi apa yang terjadi di kampung saya tidak pernah melihat dan mendengar langsung. Semenjak WFH inilah saya baru melihat secara langsung apa yang terjadi di kampung saya. Saya bahagia dan bersyukur bisa menikmati pemandangan tiap hari di depan rumah saya. Ternyata dinamika perekonomian di kampung saya begitu pesat dari sebelumnya, indikatornya banyaknya pedagang yang mangkal dan keliling di kampung saya. Ada pedagang aneka sea food, segala ikan laut segar dari nelayan, udang, cumi, kerang ,kepiting dan aneka jenis ikan, ada pedagang keliling buah buahan, pedagang mangkal kuliner juga banyak, ah sungguh menyenangkan. Dari semua pedagang itu, saya paling berkesan dan membuat saya suka terpingkal pingkal adalah seorang kakek penjual aneka bumbu dapur, buah, maupun hasil kebun seperti ubi dll. Saya sebut kakek karena usianya 70 tahun, tapi fisiknya masih segar, kuat , gesit dan kokoh. Si kakek ini mampu menyedot perhatian emak emak di kampung saya, dengan gaya bicaranya yang lucu dalam menawarkan dagangannya maupun menjawab pertanyaan emak emak. Saya ikut larut di dalamnya, tiap pagi ikut menunggu kedatangannya, harga yang murah di bandingkan pasar menjadi magnet untuk mendatanginya. Si kakek betul betul jadi idola emak emak di kampung saya. Dan pagi ini saya menunggu si kakek idola itu. He he he..selamat pagi dan menikmati week end bersama keluarga.

Pojok kamar, 4 Juli 2020